NIAS BARAT //topsumut.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 14 Februari hampir rampung terlaksana. Walau kini masih ada riak riaknya, yakni penanganan perselisihan hasil Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK), berbagai pihak yakin hasil hajatan nasional akan menemukan titik terang dalam waktu dekat.
Kini, perhatian masyarakat, khusus warga Nias Barat (Nisbar) tertuju pada Pilkada (Pilbup) serentak tahun 2024 yang akan datang, yang mana KPU telah menetapkan jadwal pada 27 November.
Informasi pelaksanaan Pilkada sempat ramai akan dirubah, namun MK menegaskan pelaksanaan harus November sesuai Undang-undang Pilkada dan dituangkan dalam putusan perkara nomor 12/PUU-XXII/2024. Menolak perubahan untuk menghindari tumpang tindih tahapan Pemilu dan Pilkada, serta menghempang persoalan konstitusionalitas Pilkada.
Setelah jadwal pelaksanan makin jelas, semua pihak, Parpol, politisi dan lapisan masyarakat semakin serius menatap kontestasi Pilkada. Nama-nama figur pun bermunculan bak jamur di musim hujan.
Khusus di Nisbar, masyarakat ramai membicarakan figur-figur yang layak dan berpeluang dalam Pilbup November mendatang. Warga pun memperbincangkannya ramai di kedai kedai kopi, bahkan sejumlah sosok tersebut banyak dipublikasi di Medsos.
Sesuai amatan wartawan dalam beberapa waktu terakhir, Bupati Khenoki Waruwu selaku petahana berpeluang besar kembali maju untuk periode mendatang. Pernah menjadi wakil bupati dan anggota DPRD membuatnya dikenal banyak. Bahkan Khenoki kerap menemui warga secara langsung.
Untuk tiket memperoleh “perahu”, Khenoki yang merupakan Ketua DPC Hanura Nisbar memiliki 5 kursi di legislatif, sementara puteranya, Kevin Waruwu yang merupakan Ketua Gerindra Nisbar, partainya mendudukkan 6 kader di DPRD. Dalam berbagai kesempatan, para pendukung Khenoki yakin partai lain masih berpeluang untuk dirangkul.
Percaya diri tentu hal yang baik, namun dalam dunia politik apa saja bisa terjadi, termasuk Parpol yang dimiliki bila tidak dijaga baik bisa berubah mengusung pihak lain.
Dari segi pemerintahan, Khenoki dinilai langgeng langgeg saja. Meski kerap ada dinamika pada beberapa SKPDnya, secara umum Pemkab Nisbar terlihat adem 4 tahun terakhir.
Sementara itu, amatan wartawan dalam beberapa waktu, sejumlah keolompok warga mengharapkan kemunculan sosok lain untuk maju pada Pilkada Nisbar sehingga menyempurnakan hajatan demokrasi sesuai azasnya.
Nama Eliyunus Waruwu SPt, MSi menjadi salah satu pesaing kuat Khenoki. Seperti diketahui, pada Pilkada Nisbar tahun 2020 Khenoki-Eluyunus bertarung. Khenoki keluar sebagai pemenang setelah unggul tipis dari Eliyunus, hanya 1.960 suara. Dari suara sah saat itu, pasangan Khenoki Waruwu-Era era Hia meraup 20.150 suara dan Eliyunus Waruwu-18.190.
Perolehan tersebut layak membuat Eliyunus penasaran dan wajar bila ego positifnya mengangap dia memiliki pendukung yang tidak sedikit sehingga sangat layak memimpin Nias Barat. Tentu sekali bukan hanya hasratnya. Keinginan para pendukungnya akan mendambakan terulangnya pertarungan, mengobati kekalahan menyakitkan 4 tahun silam.
Sejumlah pihak menyebut Eliyunus layak memimpin Nisbar. Dia praktisi dalam bidang peternakan. Sejumlah usaha, termasuk ayam petelur berhasil dibangunnya. Puluhan ribu butir telur ayam hasil produksinya membanjiri pasar di Kepulauan Nias saban hari. Hal tersebut berkontribusi menggairahkan perekononian daerah dan mengurangi pengangguran.
Eliyunus yang kini menjabat Rektor Universitas Nias (Unias) juga dianggap berhasil merubah wajah dan management Unias.
Dibawah komandonya, Unias kini go digitalisasi. Mangement terbuka dan hampir tidak ada ruang neko neko. Dosen dituntut ilmiah memiliki karya, sementara mahasiswa dibimbing untuk kreatif. Aktif dalam kompetisi keilmuan, baik intra maupun ekstra kampus hingga nasional.
Dia tidak segan-segan memberhentikan dosen yang tidak memiliki dedikasi dan tanggung jawab. Para pejabat struktural Unias diberi fasilitas hingga kendaraan roda 4 dengan jaminan memberikan kontribusi nyata. Kesejahteraan dosen makin membaik dengan feedback pengabdian total.
Eliyunus membenarkan dirinya akan maju pada Pilbup 2024. Dirinya tidak membantah bahwa pemerintahan saat ini bekerja. Namun dia megaku selalu prihatin dengan kondisi Nias Barat yang nota bene daerah tertinggal.
Membangun Nisbar dikatakan tidak boleh dilakukan biasa biasa saja, namun harus diatas standard mengingat hampir semua bidang kehidupan masih seadanya.
Lebih dari 90 % warga Nisbar dikatakan petani, sehingga menurutnya porsi anggaran untuk pertanian harus lebih layak, bukan pada angka Rp 5 miliar ke bawah. Petani harus lebih diberdayakan, dilatih budi daya berbagai komoditas, konsep bertani efektif efisien, kemudian memanfaatkan lahan lahan untuk mengembangkan peternakan mendongrak ekononi keluarga dan penyempurnaan gizi anak.
Pertanian dan kelautan bila dieksplorasi secara terarah dan rutin akan berefek besar mendukung perekonomian warga, secara lambat laut mendukung swasembada.
Akses ibu kota Nisbar menuju berbagai kecamatan dikatakan hal serius yang harus dikerjakan. Jalan sebagai urat nadi perekonomian mengharuskan warga memiliki jalan layak guna distribusi berbagai hal termasuk komoditas pertanian.
Eliyunus mengaku tidak kesulitan mendapatkan tiket Parpol pegusung. Dirinya yang merupakan kader PDIP memiliki modal kursi di legislatif. Kemudian dia yang memiliki jaringan ke tingkat nasional dipandang mudah untuk mengumpulkan 20% jumlah kursi DPRD akumulasi perolehan suara sah Pemilu DPRD.
Figur berikutnya adalah Dr. Era era Hia, MM, MSi. Era era saat ini menjabat Wakil Bupati Nisbar. Pada pertengahan kepemimpinan, kehangatan hubungan Khenoki-Era era mulai dingin, bahkan perselisihan kerap terumbar di Medsos.
Era era yang merupakan akademisi terlihat berniat maju Pilkada 2024 sesuai informasi yang didapat dari orang orangnya. Selain untuk mengabdikan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh di berbagai pemerintahan, Era era dianggap ingin membuktikan kepada rivalnya bahwa dirinya mampu memimpin Nisbar.
Dirinya yang merupakan Ketua DPD Golkar Nisbar juga memiliki modal dasar beberapa kader yang duduk di legislatif. Tinggal bagaimana dia memanagement peluang, sumber daya dan kemampuan lainnya menjadi kekuatan yang tidak terduga, mampu melesat mencapai sasaran.
Beberapa waktu lalu, nama Fadubusi Daely (mantan bupati Nisbar) sempat mengemuka, namun perlahan meredup.
Hingga saat ini masih ke-3 vigur diatas yang menguat di ranah publik. Mereka merupakan putera terbaik di kampung dan kecamatan masing-masing. Khenoki putera Kecamatan Moroo, Eliyunus anak daerah Lolofitumoi dan Era era dari Kecamatan Sirombu. Bila telah menguasai wilayahnya, masih masing tentu melebarkan sayap mencari simpati di seantero raya Nias Barat.
Semetara itu, masyarakat juga menyebut nyebut aternatif Bacalon Wakil Bupati, antara lain, Prof Fakhili Gulo (Guru besar) Cakra Eli Gulo (Mantan Ketua KPU Nisbar), Turunan Gulo (politisi), Martinaus Gulo (DPRD) Yamotuho Gulo (Politisi), Nitema Gulo (dosen), Leader Daeli (Enterpreneur).
Para vigur Bacalon Bupati akan berpikir keras memilih wakil untuk memberikan efek ganda serta kesesuaian management, strategi pemenangan ke depan.
Sesuai PKPU nomor 2 tahun 2024, pendaftaran calon baru dibuka pada 27 Agustus 2024, sehingga nama nama Bapaslon masih sangat cair dan dinamis. Nama-nama diatas tidak baku. Dalam perjalanan waktu apa saja bisa terjadi. Termasuk kedatangan politisi kancah regional atau nasional turun gunung ke daerah untuk ikut berkontestasi. Dan hal itu terjadi beberapa kali di Kepulauan Nias.
Pilkada merupakan ajang pesta demokrasi yang seharusnya terlaksana tertib dan gembira, sehingga segenap masyatakat harus memberi dukungan, bersatu dalam semangat menjemput asa, menjaga kedamaian hingga bersama sama dapat memunculkan sosok pemimpin Nisbar berjiwa pengayom dan dapat membawa daerah menanggalkan status tertinggal.
(Tim)