MEDAN // topsumut.com – Sekolah SMA Negeri 8 Medan memberikan potongan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) kepada siswa – siswi sebanyak 292 orang.
Potongan SPP itu diketahui melalui RAPBS Tahun Ajaran 2022/2023 dengan 100 orang siswa yang mendapatkan potongan 100% dan 192 orang yang mendapatkan 50%.
Namun, saat ditanya siswa yang mendapatkan potongan itu tidak diberitahukan oleh pihak Sekolah. Diduga kuat potongan SPP itu ditelan tanpa transparan kepada orang tua murid sekolah.
Kemudian, potongan dana SPP itu yang diketahui melalui RAPBS Tahun Ajaran 2022/2023 juga diduga fiktif. Sehingga dana SPP itu dikelabui Kepala Sekolah tanpa ada penjelasan kepada wartawan.
Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Aliansi Pendidikan Indonesia (API), Reza Pahlefy menanggapi serius potongan dana SPP di SMA Negeri 8 Medan diduga fiktif.
“Kalau tidak ada transparan, ya pasti terjadi dugaan fiktif. Harusnya pihak Sekolah itu mengedepankan Keterbukaan Informasi Publik,” kata Reza saat ditemui topsumut.com, Kamis (2/11/2023).
Ketua LSM API yang merupakan mantan wartawan topsumut.com ini, mengatakan dirinya akan membuat surat klarifikasi terkait temuan tersebut di Sekolah SMA Negeri 8 Medan.
“Kita buat surat klarifikasi ke Sekolah, kita uji keterbukaan informasi publik itu. Bila tidak ada respon, ya tentu kita laporkan ke pihak berwajib atas dugaan korupsi,” pungkasnya.
Sementara Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Medan, Dra Rosmaida Asianna Purba saat dikonfirmasi tidak berada ditempat. Hingga berita ini terbit, wartawan toosumut.com masih berupaya memintai keterangan Dra Rosmaida Asianna Purba.
Ones