MetroGlobal.Top, MEDAN-Universitas Sumatera Utara (USU) merilis pencapaian dan program kerja sepanjang 2021. Pencapaian itu disampaikan Rektor USU Dr Muryanto Amin saat silaturahmi bersama insan pers, Minggu (26/12/2021) di Medan.
Rektor menuturkan, USU telah menyiapkan ‘Exist Program’ yang diterapkan dalam kebijakan umum selama lima tahun, yakni fokus dengan Excellent Human Integrity, Smart Friendly and Green Campus, Global Society Impact, Good University Governance dan Sustainable Funding.
“Hal ini dilakukan untuk mengejar target/tujuan Renstra USU 2020-2024 dalam mewujudkan internasionalisasi USU, Program Kerja Rektor USU 2021-2026 serta menembus peringkat 500 QS WUR,” ujarnya.
Disebutkannya, program internasionalisasi yang tengah dipersiapkan USU agar proses menuju desain ideal ini mengalami akselerasi, telah digulirkan dan tengah dilaksanakan melalui 6 Program Prioritas.
Program itu yakni melakukan revitalisasi kelembagaan dan tata kelola adaptif, adaptasi tugas tri-dharma, penataan infrastruktur, digitalisasi kampus, enterprise kampus, dan kerja sama.
“Program prioritas ini diharapkan akan memberikan percepatan dalam mewujudkan pengembangan USU di tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.
Rektor menjelaskan, pada Renstra 2020 – 2024 USU memiliki desain ideal yang ingin dicapai yakni USU menjadi universitas berstandar internasional berciri keunggulan lokal. Parameter terukur dari berstandart internasional ini adalah masuk dalam peringkat 500 universitas terbaik dunia (World Class University).
Tak hanya itu, USU juga melakukan perubahan tata kelola lembaga yang mulai dilakukan secara bertahap yaitu merevisi struktur organisasi yang agile dan memenuhi capaian kinerja organisasi, meningkatkan kualitas sumber daya dosen dan tenaga kependidikan, merevitalisasi seluruh sarana prasarana dalam prinsip sharing tools dan memperkuat fasilitas laboratorium yang dimiliki.
Untuk bidang akademik, substansi yang sangat penting yang akan diadaptasi adalah meningkatkan kemampuan digitalisasi proses pembelajaran melalui hybrid learning process dan memfasilitasi terciptanya kelas kolaboratif dan partisipatif.
“Dalam bidang riset dan pengabdian masyarakat yang terus digiatkan adalah memperbanyak riset terapan melalui research group dengan TKT yang sesuai untuk mencapai hilirisasi,” katanya.
Rektor juga menyatakan produk ilmiah yang dihasilkan USU harus memiliki nilai komersialisasi dengan cara melibatkan industri dalam sharing funding dan experiences yang menguntungkan kedua pihak.
Menurutnya, untuk mempercepat pelaksanaan transformasi tersebut, sangat diharapkan peran para Guru Besar USU sebagai leader untuk menyemaikan perkembangan keilmuan di Kampus USU.
“Ini memberikan dampak terhadap tawaran solusi praktis mengatasi persoalan sosial dan kebijakan publik oleh industri strategis maupun pemerintah serta lembaga komunitas masyarakat,” katanya.
USU juga mulai membangun kekuatan baru dengan mengoptimalkan seluruh potensi dosen dan Guru Besar dalam menghadapi tantangan di bidang riset. Hal ini menyahuti kebijakan Kemendikbudristek yang telah menetapkan tiga tema riset yang akan mendapatkan prioritas pendanaan yaitu tema blue economy, green economy, dan digital/artificial intelligence.
Disebutkannya, tantangan itu yakni menghasilkan produk ilmiah yang memiliki nilai hilirisasi dan komersialisasi, selain tulisan publikasi jurnal dan buku yang memenuhi persyaratan untuk digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi internasional. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kerja sama dengan dunia industri.
Terkait program prioritas pertama MBKM yang dilakukan, USU juga telah mendekonstruksi, merekognisi, dan merelaksasi kurikulum pembelajaran agar tidak lagi konvensional. Caranya yakni dengan mengundang dosen praktisi dan dunia industri untuk memberikan best experiences kepada para mahasiswa agar lebih cepat beradaptasi mengatasi permasalahan yang sangat sulit diprediksi terjadi secara nyata di masyarakat.
Diakuinya, kurikulum kurang relevan lagi jika dianggap sebagai pohon ilmu, karena saat ini setiap permasalahan manusia dan alam pasti menggunakan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu.
“Kurikulum harus dipandang sebagai ekosistem yang saling memberikan pengaruh satu sama lain untuk menjaga keseimbangan kehidupan,” tukasnya.
Rektor juga mengungkapkan, USU tengah menggagas disain penyelenggaraan ruang-ruang kelas yang terbuka, agar segala perkembangan ilmu pengetahuan dengan pendekatan berbagai disiplin ilmu dapat memberikan jawaban atas kesulitan masyarakat.
Dijelaskannya, tujuan penting yang ingin dicapai agar lulusan USU mampu berkompetisi secara sehat memberikan tenaga dan pikirannya mengatasi masalah kemanusiaan dan berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.
Ia meyakini, lulusan USU akan cepat terserap dalam dunia kerja dan memberikan kesejahteraan bagi dirinya dan masyarakat sekitarnya. Menurutnya, transformasi pengajaran dilakukan untuk melengkapi cara para dosen USU dalam menunaikan tugas pengajaran.
Program prioritas kedua, yakni matching fund melalui platform Kedai Reka. Setiap rupiah yang diberikan perusahaan kepada universitas untuk riset terapan akan diberikan padanannya oleh Kemendikbudristek. Riset terapan akan dirancang oleh para dosen dan Guru Besar di Universitas Sumatera Utara agar karya ilmiah seperti inovasi bisa cepat digunakan oleh industri.
Kolaborasi USU dengan industri lokal, nasional, maupun internasional terus dilakukan secara massif. Setiap dosen atau guru besar dari satu perguruan tinggi, yang memiliki hasil riset terapan akan berkompetisi dengan hasil riset terapan dari dosen dan guru besar dari perguruan tinggi lain.
Penilai riset terapan yang memiliki keunggulan atau sangat kompetitif itu berasal dari industri yang memenuhi kriteria standarisasi sangat baik serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
“USU akan terus memperbanyak tema riset terapan yang berbasis research group dan berkolaborasi dengan industri. Inilah yang disebut sebagai transformasi riset di Universitas Sumatera Utara,” tegasnya.
Transformasi ini, diyakininya menjadi bagian dari rangkaian kebijakan USU agar capaian Indikator Kinerja Utama dapat memenuhi gold standard agar memudahkan USU untuk bisa sejajar dengan universitas berstandar internasional, maka para dosen diharapkan bisa memperbanyak kolaborasi dengan universitas yang masuk dalam 100 QS WUR.
“Karena itu, menjadi sangat penting melakukan kolaborasi melalui program staf exchange seperti sabbatical leave, joint research, joint publication, dan mengundang dosen asing untuk memberikan sharing knowledge dan sharing experiences dalam kegiatan pengajaran, riset, dan publikasi,” katanya.
Transformasi ketiga ada pada bidang pengabdian masyarakat yaitu program pengabdian masyarakat yang direncanakan untuk luaran yang dapat memberikan nilai tambah ekonomis secara jelas dan terukur untuk kesejahteraan masyarakat.
Model pengabdian masyarakat USU harus menyasar di antaranya IKU 5 (Indikator Kinerja Utama 5) bahwa hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat pengakuan internasional.
Sebagai contoh, bentuk kegiatan Desa Binaan yang dilakukan oleh Dosen, harus menghasilkan satu project learning khusus dengan ukuran yang jelas dan terukur untuk menambah kesejahteraan masyarakat di desa tersebut. Ketiga contoh transformasi tersebut akan dilakukan dalam rangkaian kebijakan Universitas Sumatera Utara agar capaian Indikator Kinerja Utama dapat memenuhi gold standard
Berikut daftar lengkap prestasi dan capaian USU Sepanjang 2021:
Untuk prestasi secara kelembagaan, USU untuk pertama kalinya pada tahun 2021 ini berhasil masuk dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE) Impact Rankings, dengan menduduki peringkat ke-15 perguruan tinggi di Indonesia dan peringkat 801-1000 dari 1.115 perguruan tinggi di dunia.
USU juga berhasil menempati ranking 7 nasional dalam pemeringkatan yang dilakukan oleh Scimago Institutions Rankings (SIR) pada akhir April 2021, dan ranking 708 secara global. Berdasarkan 19 subjek area penilaian yang dilakukan oleh Scimago Institutions Rankings, USU berhasil menempati peringkat 1 nasional dan peringkat 305 dunia dalam bidang Agriculture and Biological Science tingkat universitas.
Selain itu, USU juga menempati peringkat 3 nasional dan peringkat 420 dunia dalam sektor Business, Management and Accounting. Sementara pada bidang lainnya yakni Biochemistry, Genetics and Molecular Biology, USU menempati posisi 4 di Indonesia dan posisi 663 di dunia. Posisi 4 di Indonesia juga diraih USU dalam bidang Environmental Science.
USU dalam Versi QS Asia University Rankings (QS AUR) tahun 2022 berada pada peringkat ke-19 Universitas Terbaik di Indonesia dan peringkat 501-550 dari 687 institusi pendidikan di kawasan Asia yang dinilai.
Prestasi yang diraih oleh mahasiswa USU pada 2021 juga cukup banyak, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Para mahasiswa dan mahasiswi USU juga ikut serta mengharumkan nama universitas dalam berbagai ajang kompetisi nasional dan internasional.
Delegasi USU berhasil meraih gold medal pada International Youth Scientist Association (IYSA) Semi Grand Award pada Youth International Science Festival (YISF) 2021 diselenggarakan pada 10-12 April 2021.
Kemudian, lima mahasiswi USU lolos dalam program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), pada Agustus dan September 2021 lalu resmi memulai kegiatan pembelajaran pada 5 perguruan tinggi di luar negeri, yakni University of Glasgow Scotland-United Kingdom, University of Pecs Hungary, Nanyang Technological University Singapore, University of Lumerick dan University of Leicester, Inggris. IISMA merupakan salah satu program kegiatan pembelajaran di luar kampus dalam mendukung kebijakan kampus merdeka oleh Kemendikbud.
Ada juga Muhammad Dava Warsyahdhana, mahasiswa Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara angkatan 2017, yang terpilih menjadi salah seorang yang dilantik Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo secara daring, sebagai Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian RI.
“Masih banyak pencapaian dan prestasi mahasiswa dan mahasiswi USU lainnya,” ujarnya.
Sepanjang 2021 USU juga telah menuntaskan sejumlah kegiatan akademik Penerimaan Mahasiswa Baru, PKKMB, Wisuda, Pengukuhan Guru Besar, Dialog MBKM bersama Menteri Dikbudristek, Event IMTGT, PIMNAS, USU Games dan sejumlah kegiatan lain dalam skala yang lebih kecil telah diselesaikan dengan baik.
“Puncak kegiatan itu ditutup dengan gelar prosesi wisuda luring untuk pertama kalinya di USU di masa pandemi Covid 19. Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar dan baik,” katanya.
USU juga telah sukses melaksanakan berbagai kegiatan vaksinasi Covid-19, baik untuk tenaga medis, tenaga pendidik, tenaga kependidikan maupun untuk umum. USU juga telah meluncurkan layanan Telemedicine yang membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan yang cepat dalam penanganan medis.
USU juga telah meluncurkan fasilitas layanan Aplikasi Satu Atap (ASA), E-Office, Agenda, dan Whistle Blower System. Hal itu merupakan realisasi awal dari perwujudan One Data, Integrasi Sistem, dan Digitalisasi Kampus di USU. Selain dalam bidang administratif, digitalisasi kampus juga mensasar gerakan uang elektronik.
Beberapa program berkenaan dengan ini sudah dimulai dengan membangun sistem Virtual Account (VA) dalam transaksi pembayaran, baik bagi mahasiswa maupun dosen. Selain untuk mempermudah pencatatan, dengan sistem ini diharapkan terbangun sebuah sistem keuangan yang terkendali, integratif dan lengkap. Layanan lainnya berupa kemudahan pembayaran juga akan dibangun dalam bentuk sistem pembayaran uang elektronik.
“Kita berharap agar pada tahun 2022 mendatang, kinerja USU dapat semakin baik dan maksimal, serta seluruh proses perubahan menuju yang terbaik dapat bergulir semakin cepat dan tepat sasaran,” pungkasnya. (swisma)