GUNUNGSITOLI //topsumut.com – Pegadaian Kantor Wilayah I Medan mengukir kinerja positif pada periode Kuartal pertama di Tahun 2024. Kemudian Outstanding Loan (OSL) Gross tumbuh sebesar 20,72% yoy dari Rp. 4,39 triliun menjadi Rp. 5,3 triliun. Sementara itu Laba Bersih tumbuh sebesar 63,4% dari Rp. 139,77 miliar menjadi Rp. 228,39 miliar.
Hal ini dikatakan Kabag Humas dan Protokol PT Pegadaian Kanwil 1 Medan, Goper Manurung, saat silaturahmi dan dihadiri langsung oleh Ketua SMSI Kepulauan Nias Suarman Telaumbanua,, Rabu, 22/05.
Dalam pemaparannya, Sejarah Pegadaian berawal di masa penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1746. VOC mendirikan Bank Van Leening di Batavia sebagai lembaga keuangan yang menawarkan kredit dengan sistem gadai. Inilah cikal bakal Pegadaian yang kita kenal sekarang.
Namun Pertumbuhan kinerja Perusahaan turut didorong oleh peningkatan jumlah nasabah Pegadaian sebesar 7,4% dari 871.793 ribu nasabah di April 2023 menjadi 936.366 ribu nasabah di April 2024 dan penyaluran pinjaman (omzet) pembiayaan tumbuh 18,91% dari Rp. 4,964 triliun naik menjadi Rp.
5,903 triliun. Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kantor Wilayah I Medan, Beni Martina Maulan
menyampaikan bahwa pencapaian tersebut turut dihasilkan dari kinerja Holding Ultra Mikro.
“Kinerja memuaskan ini merupakan kado indah untuk Pegadaian yang telah genap berusia 123 Tahun.
Selain transformasi yang dijalankan, konsistensi yang dilakukan, tentu pencapaian ini tidak luput dari holding BUMN Ultra Mikro yang berhasil mendorong bisnis pembiayaan mikro melalui produk gadai dan investasi lewat produk non-gadai. Bersama BRI dan PNM, Pegadaian berkomitmen untuk mengembangkan UMKM, salah satunya dengan menyalurkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah”, ujar Beni (21/05).
Pembiayaan KUR Syariah Pegadaian Kantor Wilayah I Medan mencetak kinerja cemerlang sebesar 90,8% menjadi Rp. 112,07 miliar di kuartal I Tahun 2024 dari 58,74 miliar di kuartal I Tahun 2023.
Sementara itu dari sisi rasio keuangan, Pegadaian dinilai semakin sehat dengan adanya penurunan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dari 1,97% di kuartal I Tahun 2023 menjadi 1,26% di kuartal I Tahun 2024.
Pegadaian juga senantiasa berusaha untuk selalu hadir di tengah masyarakat dengan tidak henti memberikan literasi terkait investasi, sebut saja produk Cicil Emas dan Tabungan Emas Pegadaian yang tahan inflasi. Tidak hanya memfasilitasi pembiayaan produktif, namun pinjaman konsumtif seperti
fitur baru Pembiayaan WIsata Religi, Multiguna Wisata hingga pembiayaan kendaraan listrik yang
dapat dinikmati oleh seluruh Sahabat Pegadaian.
(Tim)