MEDAN-Sepeda motor pasangan suami istri (pasutri) raib, digasak begal berkelewang mengenderai mobil Avanza warna hitam tanpa nopol (BK) di Jalan Tanjung Morawa-Medan Rabu (25/1/2023) dini hari. Peristiwa itu terjadi ditepat diruas jalan turunan dari Tanjung Morawa menuju kota
Reza Pradana (21) yang menjadi korban begal bersama istrinya Selvia Ricky Anjani menuturkan kejadian bermula saat dirinya dari Tebing Tinggi dari rumah mertuanya di Jalan Keluarga Lingkungan III RT 003,RW 003 Tambangan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi hendang pulang ke Selesei Kabupaten Langkat.
Reza menjelaskan, laju sepeda motornya langsung terhenti karena tiba-tiba dicegat dan dipepet oleh mobil Avanza warna hitam tanpa plat (BK) yang datang dari belakang.
Dikatakan Reza, sebelum mobil Avanza itu berhenti dua orang menenteng kelewang panjang menganakan penutup wajah, berpakaian hitam, memakai sarung tangan, turun dari mobil membawa kelewang.
“Kedua pelaku yang turun dari mobil itu langsung mengejar dan medekat kemotor korban, sambil mengacungkan kelewang kebagian kepala Reza, sambil mengatakan jangan begerak kau, begeraklah kau,”sebut Reza menirukan ucapan kawanan begal.
Reza panik, saking paniknya, Reza dan Isrtrinya Selvia hanya pasrah dan memilih diam dan terpaksa turun dari sepada motor miliknya.
Satu pelaku mengacungkan senjata jenis kelewang ke arah kepala saya, sambil mengatakan jangan begerak kau, begeraklah kau,sedang satu orang pelaku lagi mengambil dompet dari saku celana bagian belakang saya,”ujar Reza.
Ditanya apa isi dompetnya yang diambil pelaku begal itu, Reza lalu mengatakan, kalau dompetnya berisi uang Rp 830 ribu, STNK, KTP dan surat penting lainnya.
Menurut Reza, apalagi waktu kejadian itu, kondisi jalan sangat sepi, tidak ada rumah dan tidak ada kenderaan yang melintas.
Dalam situasi panik kedua pelaku leluasa mengambil sepeda motor jenis Honda Vario dengan nopol BK 5194 NAK milik korban sembari menongkan kelewang ke bagian kepala korban Reza.
Tak punya pilihan, ketimbang dibacok, Reza yang mengaku baru hitungan minggu nikah dengan Selvia memilih diam dan pasrah, membiarkan sepeda motor miliknya yang masih kridit dibawa kabur oleh kawanan begal tersebut.
“Saya dan istri takut diapa-apakan, makanya saya pilih diam dan pasrah membiarkan motor ssya dibawa kawanan begal itu,” ucapnya.
Setelah mendapat yang mereka inginkan, kedua pelaku yang membawa kelewang langsung bergegas pergi meninggalkan Reza bersama istrinya yang sudah dalam kondisi takutan.
“Tidak ada warga yang bantu saya dan istri. Setelah itu kami langsung jalan, tak lama kemudian becak lewat, kami panggil lalu minta di antarkan ke Simpang Amplas dengan ongkos Rp 20 Ribu,”ucap Reza.
Menurut Reza uang Rp 20 ribu itu dari dompet istrinya yang selipkan di balik baju. “Untungnya dompat berisikan hape dan uang Rp 60 ribu maupun KTP, Kartu BPJS dan lainnya yang dipegang istri saya tidak diambil oleh kawanan begal karna diselipkan dibalik baju istri saya. Jadi uang Rp 60 ribu itulah untuk ongkos becak dan makan,”ucap Reza.
Selain itu Reza juga mengaku sebelum kejadian, ia dan istrinya saat di Tanjung Morawa sudah curiga dengan mobil Avanza tersebut, karna dari Tanjung Morawa mobil itu terus dibelang membuntuti sepeda motornya.
“Memang sebelumnya saya dan istri sudah curiga, oleh mobil Avanza yang mengikuti kami dari belakang, namun kecurigaan itu kami abaikan dan kami terus jalan, hingga akhir ternyata kami mengalami musibah ini,” bilang Reza.
Diakhir keterangannya, Reza kembali menyebutkan kalau ia dan istri harus pulang ke Selesai Kabupaten Langakat, setelah itu baru balik ke Tebing Tinggi melaporkan ke kantor tempat kridit sepeda motor yang dibawa kabur begal.
“Selanjutnya, setelah itu kami akan membuat laporan polisi terkait kejadian yang kami alami ini,”pungkas Reza.
Pantaun ditempat korban diwawancarai,tepatnya diwarung Wak Wandi akhirnya Reza dan istrinya ditolong seorang pengemudi Truk menumpang ke Binjai.(esa)