Foto : Ketua Oni Pedistra Yunius Larosa Sekaligus Anggota DPRD Kota Gunungsitoli
GUNUNGSITOLI // topsumut.com. – Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Ononiha Peduli Disabilitas Tunanetra (Onipedistra) Yunius Larosa, turut serta mengikuti kegiatan yang di gelar Community Development Studies (CDRM & CDS UHN) Universitas HKBP Nomensen yang memasuki hari kedua hari terakhir penutupan kegiatan peringatan hari Disabilitas di Taman Ya’ahowu Kamis 15/12.
Dalam acara dialog terbuka hadir narasumber, Bonifasius Telaumbanua, Ketua Yayasan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Oni Pedistra Yunius Larosa serta Guru Yayasan Oni Pedistra yang juga tunanetra hadir sebagai narasumber pada acara dialog terbuka.
Ketua Oni Pedistra Yunius Larosa saat diwawancarai beberapa awak media mengatakan, kita dari pengurus Oni Pedistra, mengajarkan cara hidup sehat dan mandiri, serta pembelajaran membaca dan menulis secara braille di LKS Oni Pedistra disana juga diterapkan pembelajaran refleksi pijat, belajar musik dan bercocok tanam secara hidroponik.
“Kita dari pengurus Oni Pedistra melengkapi fasilitas tanpa bantuan donatur lain, namun kita juga dari pihak pengelola tidak akan menutup diri bila mana ada relawan donatur yang membantu memfasilitasi anak didik kita, kami sebagai pengurus dan beberapa guru pembimbing berharap anak-anak didik kita yang diketahui disabilitas, ingin kehidupan mereka kelak bisa mandiri dan berkarya seperti layaknya orang lain yang normal, yang terpenting kita berusaha memberikan yang terbaik buat mereka,” ujar Yunius, Politikus, yang sekaligus Anggota DPRD Kota Gunungsitoli.
Hal ini dikatakannya disaat menghadiri undangan pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang digelar oleh Centre for Disaster Risk Management & Community Development Studies (CDRM&CDS UHN) Universitas HKBP Nomensen tahun 2023 di Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli, Jumat 15/12/2023
Menurunya, kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan di Kota Gunungsitoli dan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap para disabilitas yang ada di wilayah Kepulauan Nias, kita juga berharap kegiatan ini terus berlanjut bila perlu sekali setahun dengan meriah.
Lebih lanjut dia menjelaskan, LKS Onipedistra berlokasi di Desa Bawadesolo, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli, saat ini sudah punya siswa sebanyak 13 orang yang berasal dari berbagai Daerah di Kepulauan Nias ini, mereka kita tempatkan di dua asrama yang kita miliki yaitu asrama putra dan juga asrama putri yang kita desain semaksimal mungkin, dan juga keperluan sehari-hari, dan makanan yang cukup untuk kesehatan sehari – hari,” bebernya penuh semangat
Namun saat ini kita masih terus menerima siswa yang mau mendaftar, dan seijin orang tua dan saudara penderita disabilitas dan ada niat untuk belajar di Onipedistra, terangnya.
Sebenarnya, tunanetra itu bukan hanya dikasi makan dan minum saja, disini kita akan membina mereka untuk bisa mandiri dan berusaha sendiri, diajari untuk mandiri, bisa berusaha dan bahkan mereka bisa juga diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), hal ini dapat kita lihat pada setiap penerimaan PNS oleh pemerintah, mereka tetap memberi ruang penerimaan khusus untuk penyandang disabilitas, terang anggota DPRD itu, walau terkadang banyak kendala demi kebaikan anak-anak didik kita
Jadi, sekolah tunanetra itu sangat penting, mungkin andaikan saja para orang tua tunanetra memahami semua ini barang kali mereka mengijinkan anaknya untuk disekolahkan.
Kita berharap ada dukungan dari pemerintah, para pengusaha dan para donatur yang mau berbagi bagaimana mereka bisa terbantu kedepan, karena tunanetra ini adalah anak bangsa yang merupakan bagian dari pada negara.
Saya berterimakasih kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli yang telah berkomitmen bahwa akan membantu sekolah ini kedepan.
Harapan kita kepada para tunanetra supaya mereka bisa mandiri, lebih percaya diri dan punya keyakinan bahwa mereka itu bisa sama seperti teman-teman mereka yang normal.
Kita berharap partisipasi kepada, relawan,Donatur dan masyarakat untuk membantu dan mendorong mereka menjadi lebih baik, jangan kita melihat dari keterbatasan mereka tetapi kita memberikan semangat bahwa mereka itu bisa,,” ujarnya mengakhiri.
(Tim)