GUNUNGSITOLI //topsumut.com – Puluhan massa yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus melakukan unjuk rasa di Kantor Rektorat Universitas Nias (UNIAS) yang beralamat di jalan Pancasila, nomor 10, Desa Mudik, Kota Gujungsitoli, Sabtu (10/8/2024) pagi.
Para Mahasiswa ini dalam orasinya menuntut pihak UNIAS memecat Dosen NAZ atas kasus Video Call Sex (VCS) dan mempertanyakan ijazah salah seorang Alumni SZ yang ditahan pihak kampus.
Menjawab tuntutan Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus, mewakili Unias,
Wakil Rektor (Warek) III, Sukaaro Waruwu, menjawab tuntutan massa Aliansi dengan tegas mengatakan terkait ijazah Sadari Zega pihak kampus telah memberikan ruang agar yang bersangkutan terlebih dahulu melakukan klarifikasi atas apa yang disampaikannya di media sosial.
“Namun SZ bukannya melakukan klarifikasi, justru memperkeruh suasana,” kata Suka’aro Waruwu.
Selain itu, kuasa Hukum SZ juga telah menyampaikan somasi ke pihak Unias.
“Justru kita mempermudah agar SZ mendapatkan ijajahnya. Jika SZ tidak dapat hadir di Rektorat kita meminta untuk melakukan klarifikasi melaui video zoom terkait pernyataannya yang sudah beredar di media sosial,” ujarnya.
Sedangkan Wakil Rektor (Warek) II, Delipiter Lase menanggapi terkait VCS dosen NAZ yang mengaku sebagai korban hipnotis sedang diproses pihak UNIAS.
Delipiter menegaskan jika UNIAS tidak melindungi NAZ terkait VCS tersebut.
“Itu sudah dilaporkan ke Polres Nias, kita menunggu hasil dari penyidik”,
“Dan bila terbukti, Yayasan akan menindak sesuai aturan, sebelum hal itu kita terima maka kita semua sabar dan menunggu hasilnya (penyelidikan),” tandasnya.
Dari pantauan, aksi demo ini dikawal ketat personel Polres Nias di depan pintu gerbang Kantor Rektorat UNIAS.
Sempat terjadi aksi dorong- mendorong antara massa aksi yang memaksa masuk ke gedung Rektorat UNIAS dengan para personel Polres Nias.
Setelah massa aksi diperkenankan masuk, mereka pun menyerahkan pernyataan sikap.
Dalam pernyataan sikapnya, selain menuntut kepastian ijazah Sadari Zega dan memecat Dosen NAZ terkait VCS, massa aksi juga mendesak agar pihak UNIAS memastikan estimasi pembangunan kantin di FE, FKIP dan FST.
Selanjutnya, massa aksi juga meminta perbaikan dan penataan pelayanan administrasi dalam pengimputan nilai Mahasiswa di UNIAS.
Kemudian meminta agar pihak UNIAS segera menyelesaikan pendistribusian almamater bagi mahasiswa yang belum terealisasikan.
Usai menyerahkan pernyataan sikap, massa Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus yang Pimpinan Yarman Bate’e dan Kordinator Lapangan Pandu Elisaro Zebua, akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
(Tim)