GUNUNGSITOLI // Peringatan hari Disabilitas Internasional yang dilaksanakan oleh Centre for Disaster Risk Management & Community Development Studies (CDRM&CDS UHN) Universitas HKBP Nomensen tahun 2023 dengan tema “Keragaman Tanpa Batas” yang dilaksanakan di Taman Ya,ahowu Kota Gunungsitoli selama dua hari berturut-turut yang dimulai hari Kamis 14 dan Jumat 15 Desember 2023
Laporan kegiatan, ketua panitia, Dedi Valentino Telaumbanua, sebagai Field Coordinator CDRM & CDS UHN Nias, mengatakan, kegiatan ini berkomitmen untuk mempromosikan keragaman sebagai kekuatan utama masyarakat kita.
Ada beberapa rangkaian acara yang telah kita rancang hari ini, antara lain kita menciptakan ruang dialog terbuka, membangun pemahaman bersama mengenai isu-isu yang dihadapi oleh penyandang disabilitas, dan menginspirasi tindakan konkrit untuk mewujudkan inklusi.
Selain itu, kata Dedi, kita juga adakan bazar, yaitu ada bazar layanan Adminduk dari Dinas Kependudukan, layanan kesehatan umum dan kesehatan jiwa dari Dinas Kesehatan dan Spesialis dari Kedokteran Jiwa, Layanan BPJS Kesehatan, menjadi platform integral untuk memberikan akses langsung kepada penyandang disabilitas dan masyarakat lainnya.
Kemudian, lanjut dia, ada juga pawai disabilitas menjadi wadah penyemangat, memadukan warna-warni dan keceriaan dalam perjalanan bersama melintas seputar Kota Gunungsitoli.
Dedi Valentino Telaumbanua mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkomitmen memperjuangkan Inklusivitas Pendidikan, Aksesibilitas Masyarakat, Kesetaraan Peluang, Akses Layanan Dasar dan Pemberdayaan Komunitas, untuk menciptakan Gunungsitoli yang lebih baik, Inklusif sehingga setiap warganya memiliki hak yang sama untuk meraih impian mereka, ajaknya.
Bonifasius Telaumbanua, Kepala Dinas Sosial Mewakili Pemerintahan Kota Gunungsitoli, dalam arahannya mengatakan, Pemerintah Kota Gunungsitoli selalu berusaha untuk memberikan perhatian khusus bagi disabilitas termasuk di taman ya’ahowu ini, walau masih belum maksimal tetapi minimal untuk jalan disabilitas ditempat ini sudah disediakan, bahkan disana sudah disediakan perpustakaan yang memang sudah diset untuk disabilitas bisa nyaman.
Secara khusus, di kantor Dinas Sosial, kita telah berbenah agar kantor kita bisa diakses oleh penyandang disabilitas.
Kita sudah keliling semua dengan segala keterbatasan yang kita punya, kita memberikan edukasi, memberikan pendampingan sehingga LKS yang ada di Kota Gunungsitoli pada saat ini rata-rata terakreditasi bahkan ada yang sudah terakreditasi A Caritas Dorkas.
Saya sudah tegaskan kepada LKS semua, yang tidak terdaftar, yang tidak berijin tidak dilayani, tetapi untuk mendapatkan ijin itu kita akan membantu dan fasilitasi.
Kami berharap kepada Panti atau LKS yang lain supaya bisa melaksanakan pada panti masing-masing.
Kami berharap kedepan program CDRM bisa lebih menyentuh kepada disabilitas mental, dan disabilitas fisik yang ada di Kota Gunungsitoli sehingga ketika program ini selesai bisa tertinggal dan teringat kepada penyandang disabilitas ketika bersentuhan langsung dia dengan program-program itu.
Tidak hanya sebagai seremonial belaka, sama seperti slogan pada hari ini “bukan hanya pada hari ini tetapi setiap hari untuk masa depan yang inklusif dan adil”
Titipan saya kepada CDRM, mari kita berkomunikasi, berkoordinasi, saling mendengarkan saling mengisi, dan kami menyatakan kami butuh NGO untuk membantu kekurangan dan keterbatasan kami.
Harapan kami kepada CDRM bila hadir di Kota Gunungsitoli dapat membantu pemerintah dalam menanggapi dan menyelesaikan keterbatasan dan permasalahan yang ada.
Pada kegiatan itu, turut hadir Kepala Dinas Sosial Bonifasius Telaumbanua, Anggota DPRD Kota Gunungsitoli Yunius Larosa, Mewakili PMI, Dinas Kependudukan, Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, BPJS Kesehatan, Dinas Perindustrian, Para Panitia, Pengurus Panti dan Asuhannya serta Para Orang Tua Penyandang Disabilitas.
(Tim)