MEDAN – Ketua Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumatera Utara Dr H Dedi Iskandar Batubara, S.Sos, MH, MSP mendukung sikap tegas Wali Kota Medan Bobby Nasution menolak terhadap LGBT. Bahkan dia tegas mengatakan tidak ada tempat bagi LGBT.
Hal itu dikatakan Dedi Iskandar Batubara saat diminta tanggapannya terkait pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution menolak perilaku LGBT di Kota Medan, Minggu (9/1/2023).
“Kalau saya jelas mendukung Pak Wali Kota. Kita siap membela, sikap tegasnya anti LGBT itu patut diapresiasi. Kita harus bangga Pak Wali bersikap tegas,” kata Dedi yang dihubungi Minggu (8/1/2023).
Pria yang juga Anggota DPD RI Perwakilan Sumatera Utara itu bilang, tak seharusnya ada perilaku LGBT di Tanah Deli atau bahkan di mana saja.
“Tanah Deli itu identik dengan Islam, saya kira juga gak hanya Islam tapi agama lain pun tak sepakat soal LGBT. Jangan ada maksiat besar seperti itu di manapun. Kita harus bekap Pak Wali,” lanjut Dedi.
Dedi khawatir, aktivitas LGBT itu sudah massif di masyarakat. Fenomena tersebut dikhawatirkan sebagai gunung es.
“Gunung es itu di atas kecil tapi di bawah besar. Khawatir kita,” tambahnya.
Dedi pun berharap pendidikan di sekolah agama maupun sekolah umum terus menyuarakan bahaya perilaku LGBT.
Guru-guru diharap tak pernah lelah mengajari murid tentang Akhlakul Karimah yang bisa dipedomani.
“Bahwa jenis kelamin itu hanya dua, laki-laki dan perempuan. Kalau menyerupai di antaranya itu penyakit, dan penyakit itu bisa disembuhkan,” tambah Dedi.
Dedi juga mendukung jika Pemko Medan menyiapkan Perda untuk mencegah perilaku LGBT dan menyembuhkan bagi yang sudah terlibat.
“Saya mendukung kalau Pemko dan DPRD Medan mengesahkan Perda agar LGBT bisa diatasi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dengan tegas menolak perilaku LGBT di Kota Medan.
Bobby menolak perilaku menyimpang LGBT bukan pelakunya.
Tepat pada malam pergantian tahun 2023 lalu, Bobby melihat fenomena tak baik di kalangan remaja sesama jenis yang bergandengan tangan. Melihat hal itu, Bobby ketika pidato dengan tegas mengimbau agar di Medan jangan sampai ada aktivitas legal perbuatan LGBT.
“Yang kita tolak tegas adalah perbuatan LGBT bukan pelakunya. Kalau pelakunya masih bisa kita perhatikan dengan program-program yang ada di sekolah ataupun program anak muda yang disiapkan Pemerintah Kota. Kegiatan positif insya Allah bisa mengalihkan perbuatan negatif menjadi positif,” bilang Bobby Nasution.
MUI Sumut Dukung Bobby Nasution
Sementara itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara menyambut baik sikap Wali Kota Medan, Bobby Nasution, terkait LGBT yang dinilai bertentangan dengan ajaran agama.
Ketua MUI Sumatera Utara, Maratua Simanjuntak mengapresiasi sikap Wali Kota Medan tersebut. Dia menegaskan, LGBT bertentangan ajaran agama.
“Pasti kita dukung, kan sebenarnya LGBT itu tidak dibenarkan dalam agama. Jadi kalau Wali Kota sudah seperti itu MUI berterima kasih lah,” kata Maratua Simanjuntak kepada detikSumut, Minggu (1/1/2023).
Maratua mengaku aturan bisa diterapkan dengan baik jika kepala daerah mendukung hal itu. Makanya dia menegaskan, perilaku LGBT jangan dibiarkan berkembang.
“Karena sesuatu itu bisa dilaksanakan dengan baik jika penguasa-penguasa melaksanakannya dengan baik, karena celah-celah yang memungkinkan untuk seperti itu harus dicegah,” ujarnya.
Pihaknya turut menyinggung soal KUHP yang baru disahkan oleh pemerintah Indonesia yang mengatur tentang perzinahan perempuan dan laki-laki yang satu rumah tanpa ikatan pernikahan.
“Apalagi di KUHP yang baru disahkan itu juga dalam satu sisi ada juga (aturan) hubungan laki-laki dan perempuan yang belum menikah (satu rumah) termasuk dalam perzinahan, apalagi perlakuan-perlakuan sesama jenis, baik laki-laki sama laki-laki maupun perempuan sama perempuan, karena itu dilarang dalam agama,” tandasnya. (Red)