MEDAN // topsumut.com – Orang tua mantan siswi di Boarding School SMA Plus Jabal Rahmah Mulia di Medan menjadi korban penipuan dan penggelapan uang dengan modus jalur khusus masuk Sekolah Kedokteran di Aceh.
Korban yang meminta identitasnya dirahasiakan ini, membeberkan peristiwa dirinya menjadi korban penipuan dan penggelapan saat dia berkeinginan anaknya masuk di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terutama jurusan bergengsi seperti Kedokteran, Selasa (20/8/2024).
Kepada wartawan, korban ini sambil isak tangis menceritakan peristiwa itu berawal dari oknum yang mengaku Kepala Bimbingan Belajar (Bimbel) Genza bernisial FYR mengiming – imingi anak korban masuk di PTN Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe Aceh.
Korban pun mengaku dirinya itu diperkenalkan kepada FYR melalui Wakil Kepala Sekolah Boarding School SMA Plus Jabal Rahmah Mulia bernama Rozi. Wakil Kepala Sekolah itu menghubungi korban dengan meyakinkan korban bahwa Kepala Bimbel Genza itu dapat meluluskan anaknya masuk ke PTN Fakultas Kedokteran.
Korban itu pun tak semudah itu percaya, ia langsung menghubungi Kepala Sekolah Boarding School SMA Plus Jabal Rahmah Mulia, Achamd Suluh Kurniawan untuk memastikan program yang disebut Wakilnya itu rekan Bimbel Genza bisa membantu meloloskan masuk ke Dokteran.
Namun, korban malah mendapatkan jawaban yang meyakinkan dari Kepala Sekolah itu. Seakan membuat korban tersebut meyakinkan dari aksi yang diduga sudah terorganisir meraka. Sampai – sampai Kepala Sekolah itu membuat kerjasama berupa MoU terhadap Bimbel Genza tersebut.
“Hari itu dihubungi Rozi untuk memberitahu ke saya FYR bisa membantu anak saya dapat meloloskan masuk ke PTN Fakultas Kedokteran melalui jalur SMM PTN – Barat Tahun 2024/2025. Hingga saya berkomunikasi kepada Kepala Sekolah memastikan program itu. Namun Kepala Sekolah itu membuat saya yakin hingga saya berkomunikasi kepada FYR selaku Kepala Bimbel Genza,” ujarnya.
Usai komunikasi itu, kata korban ini, menyebutkan FYR meminta mahar ratusan juta rupiah untuk biaya pangkalan dengan ditransfer ke rekekningnya. Uang yang ditransfer itu pun juga di yakinkan oleh Kepala Sekolah hingga meminta korban agar ditransfer mahar tersebut.
“FYR minta ditransfer uang itu ke rekekning. Sebelumnya itu, saya tanya kepada Achamd Suluh Kurniawan, katanya ya transferlah uang itu. Yakinnya saya dari Kepala Sekolah itu langsung saya Transfer ke rekening FYR sebesar Rp.150 juta,” tukas korban yang merupakan warga Kota Pinang, Sumatera Utara itu.
“Sekitar satu bulan uang tersebut diterima FYR, dihubungi kembali sudah jarang aktif. Kemudian, anak saya ini pun berangkat ke Unimal untuk cari tahu identitasnya itu, apakah sudah terdaftar di Fakultas Kedokteran Unimal. Ternyata, pihak kampus Unimal tak ada menerima nama siswa tersebut. Apalagi FYR tak dikenal mereka, dari itulah kami merasa ditipu,” tambahnya.
Selanjutnya, korban ini pun menyebutkan bahwa bukan hanya dirinya sendiri yang menjadi korban dari dugaan sindikat yang sudah terorganisir ini. Bahkan, ada beberapa korban lain, selain dirinya yang menjadi korban hingga jumlah semuanya mencapai Rp.1,6 Miliar.
“Bukan hanya sendiri saja korban, ada sekitar 6 orang lebih kami. Kami yang korban itu semua berjumlah Rp.1,6 Miliar. Bahkan ada yang lebih dari kerugian kami itu di tipu oleh oknum tersebut,” pungkasnya.
Sementara, saat dikonfirmasi ke pihak Bimbingan Belajar (Bimbel) Genza yang beralamat di Jalan Ringroad, Medan melalui seorang pria bernama Rinto yang mengaku sebagai admin di Bimbel Genza tersebut menampiknya terkait FYR tersebut, Rabu (22/8/2024).
Ia mengatakan, FYR tersebut sudah tidak menjadi bagian dari Bimbel Genza. Sebab, FYR itu telah dipecat lantara banyak masalah terkait pribadinya. Rinto pun membenarkan adanya beberapa orang tua yang diduga ditipu oleh FYR. Bahkan, pihak Bimbel Genza pun juga korban dari FYR tersebut hingga ratusan juta rupiah.
“Oh masalah itu memang benar terjadi. Ada kemarin beberapa orang tua yang datang kesini tanyakan FYR. Tapi FYR itu jarang datang kesini, mungkin karna masalah itu ya. Kami pun juga korban dari dia, hingga ratusan juta rupiah,” ucapnya.
Pria yang bermarga Hasibuan ini, menyebutkan FYR itu bukan owner maupun Kepala di Bimbel Genza dan lainnya. Akan tetapi, FYR itu hanyalah sebagai manager di Bimbel Genza.
“Ada orang tua yang datang bilang FYR itu owner atau Kepala di Bimbel Genza. Dia itu ngaku gitu, tapi disini bukan Owner dia hanya manager. Soal masalahnya itu nggak bisa saya jawab. Coba dihubungi saja atasan saya atau ownernya. Jelas dia disini sudah dipecat,” pungkasnya mengakhiri.
(Ones)