JAKARTA – Didik Luhur Pambudi yang akrab disapa Didik LP atau DLP kembali meluncurkan sebuah single yang berjudul “Pesan pada Anak Zaman”. Lagu ini diluncurkan di kanal YouTube pribadinya, Rabu (23/8/2023).
DLP mengatakan, sesuai judulnya, “Pesan pada Anak Zaman” diperuntukkan bagi para anak zaman dan generasi penerus.
“Zaman ini ya milik para anak zaman. Merekalah yang memahami zamannya. Memahami ke mana bangsa besar ini harus bergerak. Meski pengalaman dan jam terbang para generasi sebelumnya, tidak bisa dibeli,” ujar DLP.
DLP mengatakan “Pesan pada Anak Zaman” adalah single pertama dari album berisi 10 lagu yang tengah digarapnya. Kesepuluh lagu itu ditulis DLP dalam kurun waktu 1999-2022.
“Pesan pada Anak Zaman” diaransemen dan dimastering Iyap Gitar. Video musiknya dikerjakan Agung M. Pangestu.
DLP lahir di Kota Pematang Siantar, Sumut, 26 Mei 1972.
Ia menyukai musik sejak balita karena alm ayahnya adalah penggemar musik.
DLP mulai mengenal musik lebih dalam sejak kuliah di Sastra Indonesia FS USU era 1990an. Ia berteman dengan banyak musisi yang sebagian kuliah di jurusan Etnomusikologi FS USU (kini Etnomusikologi menjadi fakultas tersendiri).
Begitupun DLP justru memulai karya seninya sebagai pekerja teater, penyair dan penulis cerpen.
Ia ikut mendirikan Teater O USU (1991). Puisi-puisinya dikumpulkan, antara lain, di “Rezim, Antologi Puisi Lima Penyair Demonstran” (1995), “Antologi Puisi Sawit-Sawit Padang Bulan” (1996). Cerpen-cerpennya dimuat di berbagai media lokal dan nasional serta “Kumpulan Cerpen Koin Satu Miliar” (2002).
Lagu-lagu DLP yang telah dipublikasikan antara lain “Bukan Gadis Kosmopolitan” bersama Pluralis Band (2013), “Jangan Diam” bersama Pluralis Band (2018), “Telah Datang Ramadan” (2019), “Lagu Kerja” (2020), “Gajah Pun Kalah” (2020), dan “Wabah” (2020).
DLP pernah bekerja sebagai jurnalis di berbagai media massa di Medan dan Jakarta 1999-2021. Ia mengundurkan diri dari jurnalis pada Desember 2021 karena ingin berkesenian secara penuh. (Red)